Profil
Nama Negara
: Republik Arab Mesir
Luas Wilayah : 1.001.449 km2
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Ibu kota :Kairo
Merdeka : 28 Februari 1922
Lagu Kebangsaan : Na Ni An Be Au Tu Da To Samil Ma Kam
Bahasa : Arab (bahasa resmi), Inggris,Prancis
Agama Mayoritas : Islam
Jumlah Penduduk : 76.117.420 jiwa
Mata Uang : Pound Mesir
Luas Wilayah : 1.001.449 km2
Bentuk Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
Ibu kota :Kairo
Merdeka : 28 Februari 1922
Lagu Kebangsaan : Na Ni An Be Au Tu Da To Samil Ma Kam
Bahasa : Arab (bahasa resmi), Inggris,Prancis
Agama Mayoritas : Islam
Jumlah Penduduk : 76.117.420 jiwa
Mata Uang : Pound Mesir
BENTANGAN ALAM NEGARA MESIR DAN IKLIM
Wilayah dataran Negara Mesir secara
garis besarnya dapat dibagi menjadi lima kawasan yaitu sebagai berikut:
a. Semenanjung Sinai.
b. Gurun Barat.
c. Gurun Timur.
d. Lembah Sungai Nil.
e. Delta Sungai Nil.
a. Semenanjung Sinai.
b. Gurun Barat.
c. Gurun Timur.
d. Lembah Sungai Nil.
e. Delta Sungai Nil.
IKLIM
NEGARA MESIR
Berdasarkan letak lintangnya, sebagian besar wilayah Mesir berada pada daerah
subtropis. Dengan demikian, tipe iklim yang ada di Mesir adalah iklim subtropis
arid / kering.
SDM DAN KEGIATAN EKONOMI
Pertanian: Sektor
pertanian Negara Mesir berkembang dengan pesat. Agar produksi pertanian
meningkat, di bangunlah beberapa bendungan, yaitu bendungan Aswan, Khartum,
Asviut, dan Kairo, tujuannya yaitu untuk irigasi lahan pertanian dan juga untuk
mencegah bahaya banjir. Produk pertanian Mesir adalah kapas, tebu, padi,
jagung, gandum, gula, kurma dan minyak zaitun. Kapas pernah tercatat sebagai
komoditas ekspor terbesar negara Mesir, namun akhir-akhir ini produksi kapas
memperoleh saingan berat dari negara-negara penghasil serat sintetis untuk
tekstil, seperti Amerika Serikat.
Penanaman kapas diusahakan di daerah sekitar lembah Sungai Nil. Padi
ditanam di Lembah Sungai Nil bagian utara, sedangkan tebu ditanam di lembah
Sungai Nil bagian selatan. Padi juga termasuk komoditas ekspor. Petani-petani
Mesir disebut Fellah atau Fellahin.
Peternakan: Sektor
peternakan banyak diusahakan oleh penduduk nomaden yang berdiam di daerah
gurun. Ternak yang dipelihara adalah jenis hewan ternak besar yaitu, domba,
biri-biri, dan unta
Pertambangan: Sektor
pertambangan juga mendukung perekonomian Mesir. Pertambangan di Mesir yang
telah berkembang antara lain,adalah minyak bumi, fosfat, bijih besi, dan
mangan.
Perindustrian: Industri
utama Negara Mesir adalah tekstil. Saat ini Mesir sedang mengembangkan industri
tekstil dengan bahan-bahan katun, wol, dan rayon. Industri lainnya adalah
pupuk, semen, industri besi, baja,bahan kimia, dan mobil. Daerah perindustrian
Negara Mesir terdapat di, Iskandariyah, Kairo, Delta Sungai Nil, dan lepas
Pantai Sinai.
Pedagangan: Perekonomian
Negara Mesir juga sangat tergantungpada aktivitas perdagangan. Mesir berusaha
meningkatkan volume perdagangannya, sehingga devisit perdagangannya dapat
diperkecil. Ekspor utama Mesir adalah minyak bumi, kapas, benang tenun,
tekstil, fosfat, dan buah-buahan seperti kurma. Negara tujuan utama ekspornya
adalah Perancis, Italia, Amerika Serikat, Belanda, dan Rusia. Sedangkan impor
ke mesir antara lain mesin-mesin, alat transportasi, bahan-bahan kimia, batu
bara, kayu lapis, dan bahan minuman.
Pariwisata / Transportasi: Pada
sektor ini, sangat besar pula peranannya pada perekonomian Mesir. Sektor
transportasi misalnya berupa pendapatan dari yang diperoleh dari Terusan Suez,
yang sangat membantu perekonomian Mesir.
ALASAN MENGAPA MESIR DISEBUT NEGARA
BERKEMBANG
PENDAPATAN: per kapita negara Mesir: (kecil)
3.560 US$(Rp;4.619.990)
PENDIDIKAN:Sistem Pendidikan di negara Mesir
meliputi:
1. Sekolah Dasar (Ibtida’i).
2. Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
4. Pendidikan Tinggi:
1. Sekolah Dasar (Ibtida’i).
2. Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
4. Pendidikan Tinggi:
Kesehatan:Taraf kehidupan penduduk negara
berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan
penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki
kesadaran akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana
kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di
negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian
dan angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar